Label

Jumat, 25 Januari 2013


Apa Adanya
 Pada bagian sebelumnya kita sudah membahas sedikit tentang realita yang terjadi di masyarakat kan?Nah pada bagian ini kita akan lebih memperjelas tentang realita-realita tersebut. Seperti kita ketahui, masing-masing negara di bumi ini memiliki perbedaan dalam cara merayakan tahun baru.Tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara, terkadang terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka, yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam.Contohnya di Brazil.Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.
Orang Romawipun tak mau ketinggalan, mereka biasa memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun.Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
Yang tambah menyedihkan adalah, pada kenyataannya sering diantara orang-orang disekeliling kita,tetangga kita,teman-teman kita,keluarga kita,bahkan mungkin diri kita sendiri terkadang lebih memeriahkan acara-acara dari barat dibanding dengan hari raya besar kita sendiri selaku umat muslim, yaitu hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri.Masa sih?Masih nggak percaya?Pada hari raya Idul Adha misalnya,mungkin ada beberapa orang yang merasa sayang apabila uangnya di gunakan untuk membeli hewan kurban,padahal ia mampu untuk membelinya.Namun pada saatnya tahun baru atau ulangtahun misalnya, dia rela menghabiskan begitu banyak uangnya untuk merayakan hari tersebut,menyedihkan bukan?!
Jadi sebenarnya apa sih yang harus kita lakukan dalam merayakan tahun baru ini?Jawabannya adalah tidak ada(!)karena Rasulullah dan para sahabatnya pun sebenarnya tidak pernah merayakannya.Bagaimana dengan tahun baru Hijriyah, bolehkah kita merayakannya?Jawabannya tetap tidak boleh, karena dengan merayakannya berarti kita telah bertasyabbuh atau mengikuti mereka dalam hal adat dan gaya hidup. Yang sebenarnya harus dilakukan oleh kita kaum muslim adalah menjadikan tahun ini sebagai motivasi untuk senantiasa merubah diri menjadi lebih baik.Ibarat membuka buku baru yang masih bersih tanpa sepercik tinta diatasnya.Jadi berusahalah untuk membuat gambar seindah mungkin di dalam buku tersebut.Kalau bisa,kurangilah coretan hitam ghibah,riya,dan iri.Juga noda coklat dusta,malas,dan berbagai perbuatan maksiat.Sehingga yang terlukis disana adalah gambar indah tanpa sedikitpun noda atau coretan hitam.Mungkin mustahil membuat buku itu indah tanpa sepercikpun noda hitam di atasnya,tapi paling tidak, buatlah noda hitam itu sedikiiit mungkin. Agar tidak menutupi lukisan-lukisan indah yang telah kita buat.
Jangan lupa menjadikan coretan di buku tahun lalu sebagai pelajaran berharga yang tidak  akan kita ulang kembali pada buku tahun ini.Mau seburuk atau sehitam apapun coretan itu,kita harus tetap mengingatnya.Bukan sebagai kenangan buruk untuk membalaskan dendam,  melainkan untuk menjadikannya hikmah dan pelangi terindah kita.Kan seperti yang kita tau,barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin maka dialah orang yang beruntung.Teman-teman pasti mau kan jadi orang yang beruntung?! Pasti mau lah ! ^^
OK !Jadi Ayo kita sama-sama merubah diri menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar